Thursday, November 29, 2012

Media Cetak di Indonesia

Materi Produksi Media Cetak
FiKom UNTAR 2012

MEDIA CETAK DI INDONESIA


Media cetak’ didefinisikan sebagai semua materi yang dicetak secara periodik seperti surat kabar dan majalah, dan secara kolektif dirujuk sebagai Pers (Hill dan Sen, 2000).

Surat kabar pertama yang tercatat dalam sejarah Indonesia adalah Medan Prijaji yang digunakan sebagai suatu alat perlawanan pada jaman penjajahan Belanda.
Dalam perkembangannya, pers menjadi satu dari perangkat politik yang paling kuat. Ada suatu masa ketika surat kabar diafiliasikan dengan partai-partai politik.
Pada era Orde Baru, pers diawasi dengan ketat oleh pemerintah sebagai sebuah tanggapan terhadap tumbuhnya kelas-menengah yang melawan pemerintah.
Hingga turunnya Soeharto pada tahun 1998, kepemilikan media, termasuk media cetak, masih terkonsentrasi di sebagian kecil anggota elit politik dan mereka yang dekat dengan Presiden saja.
Setelah reformasi, tidak seperti media penyiaran, media cetak memiliki ruang pertumbuhan yang cenderung lebih bebas. Setelah reformasi tahun 1998, ijin untuk mendirikan perusahaan pers jauh lebih mudah diperoleh daripada ijin untuk mendirikan perusahaan penyiaran, khususnya setelah penutupan Departemen Penerangan pada tahun 1998. Hal ini membuat media cetak berkembang pesat.

Ancaman New Media
Media cetak cenderung ditinggalkan
Media online bisa diakses dimana saja
Media online lebih menawarkan partisipasi publik
Media cetak alami penurunan tiras

Media Cetak di Indonesia
Media cetak masih menjadi acuan utama para pengambil keputusan
Tidak terjadi penurunan jumlah sirkulasi. Pada media-media cetak utama
Media cetak melakukan antisipasi dengan membuat media online

           Orang masih ingin di toilet baca koran, bukan lihat tablet gitu. Kalau kecemplung jadi berabe. Kalau koran kan bisa dijemur, atau beli lagi. Orang masih ingin  duduk di kereta sambil baca koran. Orang masih mengkliping dokumennya … Jadi koran punya ikatan emosional dengan peradaban manusia(Dandhy Dwi Laksono, WatchDoc)




No comments:

Post a Comment