Monday, November 12, 2012

Hidup Sehat Tanpa Diet Ketat


Tugas UTS Penulisan Feature
FiKom UNTAR 2010
Feature Profil Tokoh Inspiratif


"Yuliana Tasno : Hidup Sehat Tanpa Diet Ketat"

Wanita dengan berat badan 49 kg sebelum mengandung merupakan hal yang biasa. Tapi, bisakah kita bayangkan pasca melahirkan berat badan kita menjadi 47 kg tanpa mengikuti program – program khusus? Ini dia kisahnya.

Yuliana Tasno, seorang ibu yang melahirkan anak kembar, termotivasi untuk menurunkan berat badannya sebanyak 33 kg setelah melahirkan. Agar kembali langsing seperti sebelum mengandung, wanita yang menyukai olahraga ini berusaha mencari tahu bagaimana cara yang cepat dan sehat untuk mengembalikan badannya seperti semula.

Awalnya ia memilih untuk berdiet dengan mengurangi porsi makan dan memilih – milih makanan yang dikonsumsinya. Namun, ternyata cara ini tidak berhasil dan malah membuat air asi-nya tidak keluar. Akhirnya kedua bayinya sempat tidak mendapatkan asi selama satu minggu. Hal ini yang membuat Yuliana Tasno merasa bersalah kepada kedua anaknya.

“Akibat diet yang terlalu berlebihan, asi saya jadi tidak keluar. Itu yang menjadi kekecewaan terbesar sementara saya baru saja melahirkan seminggu sebelumnya. Saya bukan seperti ibu yang baik, yang seharusnya memberikan asi eksklusif kepada dua anak saya. Dan mereka sempat masuk inkubator selama dua minggu,” ungkap wanita yang juga berprofesi sebagai dosen.

Setelah kejadian itu, ia mencoba cara lain. Olahraga lari yang menjadi pilihannya. Wanita yang akrab dipanggil Liana ini, bergabung dengan suatu komunitas lari bernama Adidas Addination Runners. Secara rutin ia mengikuti acara – acara yang diselenggarakan oleh komunitas tersebut. Biasanya kegiatan lari itu diadakan setiap minggu pagi mengelilingi Jalan Sudirman, dengan target awal harus mampu berlari mencapai 6 km.

Seiring berjalannya waktu, Liana mulai jatuh cinta dengan olahraga lari. Hingga saat ini, berlari dengan jarak sejauh 21 km telah ditaklukkannya. Dengan mengenakan pakaian olahraga dan sepatu ungu kesayangannya, ia berlari bukan bertujuan untuk menurunkan berat badannya lagi, tetapi juga demi menjaga tubuhnya agar terhindar dari berbagai penyakit.

Kecintaannya terhadap lari, membawanya mengikuti olimpiade maraton internasional di Pulau Dewata, Bali, Agustus lalu. Walaupun pulang tidak membawa kemenangan, tapi berpartisipasi dalam acara tersebut membawa pengalaman yang luar biasa dan menjadi prestasi yang bisa ia banggakan.

Penulis : 
Fransiska Belinda
915100037

No comments:

Post a Comment