Tuesday, November 27, 2012

Dasar Penulisan Berita


Materi Strategi Perencanaan Redaksional
FiKom UNTAR 2012

DASAR PENULISAN BERITA


Lima Keputusan Jurnalistik
l  data assignment
l  data collecting
l  data evaluation
l  data writing
l  data editing

Penulisan Berita

Intro : Bisa berupa lead atau pengantar yang membawa pembaca untuk masuk ke tahap berikutnya dari tulisan.
Isi : bagian tubuh (fakta, kutipan, dll)
Penutup : Bisa informasi tambahan atau informasi latar belakang dari informasi yang kita angkat

Aturan dasar dalam menulis berita straight news adalah menempatkan hal-hal yang penting di awal berita.
Piramida Terbalik

Ada beberapa mengapa piramida terbalik:

1.       Sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan suatu berita, yaitu agar berita itu cepat dapat ditangkap oleh pembacanya

2.       Wartawan menulis berita dengan ringkasan cerita peristiwa yang ingin disampaikan, kemudian baru menambahbcerita itu dengan rincian yang mungkin menarik untuk pembacanya.

3.       Memfalisitasi penulisan berita dengan cepat

Struktur Berita

Penulisan berita berbeda dengan penulisan artikel. Jika pada penulisan artikel seluruh paragraf merupakan bagian yang tidak terpisahkan, karena setiap paragraf memuat satu pikiran utama dan atau pikiran penjelas, maka pada penulisan berita paragraf-paragraf pada bagian awal adalah bagian terpenting, kemudian berturut-turut paragraf yang menyuguhkan bagian kurang penting. Pola penulisan berita yang khas seperti ini disebut dengan pola piramida terbalik.

a.       Judul, ialah kepala berita (headline) yang dapat mengambarkan keseluruhan atau sebagian isi berita

b.      Date line, ialah keterangan yang menunjukkan tempat kejadian dan waktu penyusunan berita;

c.       Lead, ialah paragraf awal lazimnya adalah paragraf pertama
dari berita yang merupakan bagian terpenting dari  keseluruhan isi berita yang disajikan. Bagian ini disebut juga teras berita

d.      Body, ialah bagian berita yang memaparkan  masalah, penjelasan penjelasan, dan data data  dari apa-apa yang telah disebutkan pada bagian  lead. Pada bagian inilah terdapat uraian terperinci  mengenai isi berita sebagai penjelas dari lead,  dan disusun berdasarkan urutan yang terpenting,  penting, kurang penting, dan tidak penting.  Urutan seperti ini akan memudahkan memotong  berita jika jumlah halaman tidak mencukupi.  Bagian ini disebut juga tubuh berita

e.      Tail, ialah bagian terakhir dari berita yang  ditambahkan setelah bagian tidak penting dari  tubuh berita, lazimnya adalah hal hal lain yang  masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi  berita. Bagian ini disebut juga tambahan berita.

Kata – kata Transisional

l  Kontras (tetapi, namun, meskipun demikian)
l  Perbandingan (sama halnya, dengan demikian)
l  Kronologi (sementara itu, sebelumnya, kemudian)
l  Situasi Geografis
l  Perkembangan tematis

Gaya Penulisan

l  Keep it Short and Simple (KISS)
l  Ruang surat kabar yang semakin sempit
l  Media mempunyai gaya bahasa masing-masing sesuai visi misi dan audiens mereka.

Langkah Menulis Berita

1.       Membuat judul
Ada penulis berita yang terbiasa membuat judul lebih dulu, namun sebagian yang lain membuat judul setelah berita selesai ditulis. Keduanya sama benarnya karena tidak ada ketentuan mengenai hal ini. Judul yang baik harus bersifat :
a.       Informatif, yaitu dapat menggambarkan keseluruhan isi berita, dan karena itu disebut sebagai jendela berita;
b.      Singkat, yaitu kalimat yang pendek tetapi padat. Kalimat yang panjang tidak terlalu disukai oleh pembaca karena melelahkan. Meski tidak ada batasan, judul yang pendek dan baik lazimnya tidak lebih dari lima kata. 
c.       Persuasif, yaitu harus mampu menarik perhatian pembaca, oleh karena itu penulis dituntut pandai memilih kata-kata dan memadukannya sehingga tersusun kalimat yang menarik.

2.       Menuliskan Date Line
Pada setiap berita harus ditulis tempat kejadian peristiwa, lazimnya cukup disebutkan nama kotanya saja, serta waktu penyusunan berita, yaitu tanggal, bulan, dan tahun. Berita yang tidak ditulis date line-nya berarti tindak sempurna dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Pada berita demikian, jika pada bagian lead atau tubuh berita disebutkan tempat dan waktu penyusunan berita, berarti informasi yang disampaikan kepada pembaca sudah lengkap, hanya saja cara ini cukup membuat pembaca tidak nyaman karena dipaksa membaca keseluruhan isi berita agar mengetahui tempat kejadian peristiwa. Dalam kenyataanya, pada  berita-berita di surat kabar harian, waktu penyusunan berita tidak ditulis karena informasi mengenai waktu sudah tercakup dalam tanggal penerbitan.

3.       Membuat Lead
Sebelum membuat lead penulis berita harus mengetahui unsur-unsur berita. Ada enam unsur berita, yaitu apa yang terjadi (what?); menimpa siapa kejadian tersebut (who?); dimana terjadinya kejadian (where?); kapan hal itu terjadi (when?); mengapa peristiwa itu terjadi (why?); dan bagaimana peristiwa itu (how?). Keenam unsur berita ini dipakai sebagai pedoman minimal bagi wartawan dalam memburu berita. Keenam unsur ini dapat ditulis dengan rumus 5W + 1H.

4.       Menyusun Tubuh Berita dan Tambahan
Menyusun paragraf-paragraf dalam tubuh berita dan tambahan, secara teknis, pada dasarnya sama dengan menyusun paragraf pada lead, bahkan lebih mudah karena hanya bersifat menjelaskan dan atau memaparkan data-data penjelas secara kronologis.

Kecermatan yang dibutuhkan dalam menyusun tuhuh berita dan tambahan adalah kemampuan membedakan informasi mana yang termasuk kategori penting, kurang penting dan tidak penting, lalu disusun berurut berdasarkan ketagorisasi tersebut. Bagian penting didahulukan, lalu disusul dengan informasi yang kurang penting dan tidak penting. Sedang informasi yang secara langsung tidak merupakan bagian dari kronologi peristiwa, tetapi masih ada hubungannya dengan peristiwa, dimasukkan pada bagian akhir (bagian tambahan) sehingga memudahkan dalam proses editing nanti.

5.       Merevisi Berita
Revisi meliputi tiga kegiatan, yaitu  (1) analisis, (2) koreksi, dan bila perlu (3) menulis ulang. Penulis berita (atau editor) pertama-tama menganalisis/menilai naskah berita yang ada berdasarkan pengetahuan, fakta dan data yang dimiliki terkait peristiwa yang ditulis.

Kegiatan ini berarti penulis/editor melakukan check and recheck terhadap semua informasi dan data yang sudah ditulis untuk memastikan bahwa tidak ada keganjilan terhadap semuanya. Apabila penulis/editor menemukan keganjilan itu, maka dapat dilakukan pembetulan (koreksi) atau bila perlu membuang bagian tersebut, dan menambahkan informasi dan data lain yang benar yang belum tertulis. Revisi dilakukan semata-mata agar semua data dan informasi yang ditulis dan disampaikan kepada masyarakat terhindar dari kesalahan, sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan persepsi masyarakat.

No comments:

Post a Comment