Materi Strategi Perencanaan Redaksional
FiKom UNTAR 2012
DASAR PENULISAN BERITA
Lima Keputusan Jurnalistik
l data assignment
l data collecting
l data evaluation
l data writing
l data editing
Penulisan Berita
Intro : Bisa berupa lead atau
pengantar yang membawa pembaca untuk masuk ke tahap berikutnya dari tulisan.
Isi : bagian tubuh (fakta, kutipan,
dll)
Penutup : Bisa informasi tambahan atau
informasi latar belakang dari informasi yang kita angkat
Aturan
dasar dalam menulis berita straight news adalah menempatkan hal-hal yang penting di awal berita.
Piramida Terbalik
Ada
beberapa mengapa piramida terbalik:
1.
Sesuai
dengan naluri manusia dalam menyampaikan suatu berita, yaitu agar berita itu
cepat dapat ditangkap oleh pembacanya
2.
Wartawan
menulis berita dengan ringkasan cerita peristiwa yang ingin disampaikan,
kemudian baru menambahbcerita itu dengan rincian yang mungkin menarik untuk
pembacanya.
3.
Memfalisitasi
penulisan berita dengan cepat
Struktur Berita
Penulisan
berita berbeda dengan penulisan artikel. Jika pada penulisan artikel seluruh
paragraf merupakan bagian yang tidak terpisahkan, karena setiap paragraf memuat
satu pikiran utama dan atau pikiran penjelas, maka pada penulisan berita
paragraf-paragraf pada bagian awal adalah bagian terpenting, kemudian
berturut-turut paragraf yang menyuguhkan bagian kurang penting. Pola penulisan
berita yang khas seperti ini disebut dengan pola piramida terbalik.
a.
Judul,
ialah kepala berita (headline) yang dapat mengambarkan keseluruhan atau
sebagian isi berita
b.
Date
line, ialah keterangan yang menunjukkan tempat kejadian dan waktu penyusunan
berita;
c.
Lead,
ialah paragraf awal lazimnya adalah paragraf pertama
dari berita yang merupakan bagian terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan. Bagian ini disebut juga teras berita
dari berita yang merupakan bagian terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan. Bagian ini disebut juga teras berita
d.
Body,
ialah bagian berita yang memaparkan masalah, penjelasan penjelasan, dan data data dari apa-apa yang telah disebutkan pada bagian lead. Pada bagian inilah terdapat uraian terperinci mengenai isi berita sebagai penjelas dari lead, dan disusun berdasarkan urutan yang terpenting, penting, kurang penting, dan tidak penting. Urutan seperti ini akan
memudahkan memotong berita jika jumlah halaman tidak mencukupi. Bagian ini disebut juga tubuh berita
e.
Tail,
ialah bagian terakhir dari berita yang ditambahkan setelah bagian tidak penting dari tubuh berita, lazimnya adalah hal hal lain yang masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi berita. Bagian ini disebut juga tambahan berita.
Kata – kata Transisional
l Kontras (tetapi, namun, meskipun
demikian)
l Perbandingan (sama halnya, dengan
demikian)
l Kronologi (sementara itu,
sebelumnya, kemudian)
l Situasi Geografis
l Perkembangan tematis
Gaya Penulisan
l Keep it Short and Simple (KISS)
l Ruang surat kabar yang semakin
sempit
l Media mempunyai gaya bahasa masing-masing sesuai visi misi dan audiens
mereka.
Langkah Menulis Berita
1.
Membuat
judul
Ada penulis berita yang terbiasa membuat judul lebih dulu, namun sebagian yang lain membuat judul setelah berita selesai ditulis. Keduanya sama benarnya karena tidak ada ketentuan mengenai hal ini. Judul yang baik harus bersifat :
Ada penulis berita yang terbiasa membuat judul lebih dulu, namun sebagian yang lain membuat judul setelah berita selesai ditulis. Keduanya sama benarnya karena tidak ada ketentuan mengenai hal ini. Judul yang baik harus bersifat :
a.
Informatif,
yaitu dapat menggambarkan keseluruhan isi berita, dan karena itu disebut
sebagai jendela berita;
b.
Singkat,
yaitu kalimat yang pendek tetapi padat. Kalimat yang panjang tidak terlalu
disukai oleh pembaca karena melelahkan. Meski tidak ada batasan, judul yang
pendek dan baik lazimnya tidak lebih dari lima kata.
c.
Persuasif,
yaitu harus mampu menarik perhatian pembaca, oleh karena itu penulis dituntut
pandai memilih kata-kata dan memadukannya sehingga tersusun kalimat yang
menarik.
2.
Menuliskan
Date Line
Pada setiap berita harus ditulis tempat kejadian peristiwa, lazimnya cukup disebutkan nama kotanya saja, serta waktu penyusunan berita, yaitu tanggal, bulan, dan tahun. Berita yang tidak ditulis date line-nya berarti tindak sempurna dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Pada berita demikian, jika pada bagian lead atau tubuh berita disebutkan tempat dan waktu penyusunan berita, berarti informasi yang disampaikan kepada pembaca sudah lengkap, hanya saja cara ini cukup membuat pembaca tidak nyaman karena dipaksa membaca keseluruhan isi berita agar mengetahui tempat kejadian peristiwa. Dalam kenyataanya, pada berita-berita di surat kabar harian, waktu penyusunan berita tidak ditulis karena informasi mengenai waktu sudah tercakup dalam tanggal penerbitan.
Pada setiap berita harus ditulis tempat kejadian peristiwa, lazimnya cukup disebutkan nama kotanya saja, serta waktu penyusunan berita, yaitu tanggal, bulan, dan tahun. Berita yang tidak ditulis date line-nya berarti tindak sempurna dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Pada berita demikian, jika pada bagian lead atau tubuh berita disebutkan tempat dan waktu penyusunan berita, berarti informasi yang disampaikan kepada pembaca sudah lengkap, hanya saja cara ini cukup membuat pembaca tidak nyaman karena dipaksa membaca keseluruhan isi berita agar mengetahui tempat kejadian peristiwa. Dalam kenyataanya, pada berita-berita di surat kabar harian, waktu penyusunan berita tidak ditulis karena informasi mengenai waktu sudah tercakup dalam tanggal penerbitan.
3.
Membuat
Lead
Sebelum membuat lead penulis berita harus mengetahui unsur-unsur berita.
Ada enam unsur berita, yaitu apa yang terjadi (what?); menimpa siapa kejadian
tersebut (who?); dimana terjadinya kejadian (where?); kapan hal itu terjadi (when?);
mengapa peristiwa itu terjadi (why?); dan bagaimana peristiwa itu (how?).
Keenam unsur berita ini dipakai sebagai pedoman minimal bagi wartawan dalam
memburu berita. Keenam unsur ini dapat ditulis dengan rumus 5W + 1H.
4.
Menyusun
Tubuh Berita dan Tambahan
Menyusun paragraf-paragraf dalam tubuh berita dan tambahan, secara
teknis, pada dasarnya sama dengan menyusun paragraf pada lead, bahkan lebih
mudah karena hanya bersifat menjelaskan dan atau memaparkan data-data penjelas
secara kronologis.
Kecermatan yang dibutuhkan dalam menyusun tuhuh berita dan tambahan
adalah kemampuan membedakan informasi mana yang termasuk kategori penting,
kurang penting dan tidak penting, lalu disusun berurut berdasarkan ketagorisasi
tersebut. Bagian penting didahulukan, lalu disusul dengan informasi yang kurang
penting dan tidak penting. Sedang informasi yang secara langsung tidak
merupakan bagian dari kronologi peristiwa, tetapi masih ada hubungannya dengan
peristiwa, dimasukkan pada bagian akhir (bagian tambahan) sehingga memudahkan dalam
proses editing nanti.
5.
Merevisi
Berita
Revisi meliputi tiga kegiatan, yaitu
(1) analisis, (2) koreksi, dan bila perlu (3) menulis ulang. Penulis
berita (atau editor) pertama-tama menganalisis/menilai naskah berita yang ada berdasarkan
pengetahuan, fakta dan data yang dimiliki terkait peristiwa yang ditulis.
Kegiatan ini berarti penulis/editor melakukan check and recheck terhadap
semua informasi dan data yang sudah ditulis untuk memastikan bahwa tidak ada
keganjilan terhadap semuanya. Apabila penulis/editor menemukan keganjilan itu,
maka dapat dilakukan pembetulan (koreksi) atau bila perlu membuang bagian
tersebut, dan menambahkan informasi dan data lain yang benar yang belum
tertulis. Revisi dilakukan semata-mata agar semua data dan informasi yang
ditulis dan disampaikan kepada masyarakat terhindar dari kesalahan, sehingga
tidak membingungkan dan menyesatkan persepsi masyarakat.
No comments:
Post a Comment