TARGET MARKETING
- Tahap lanjutan dari proses segmentasi
- Analisanya menghasilkan "target market"
- Pada dasarnya merupakan konsentrasi pemsaran pada satu atau beberapa kelompok (segmen) tertentu
- Target market memudahkan penyampaian pesan secara lebih tepat dan menghindari pesan itu jatuh pada kelompok diluar target market yang dituju
MEMILIH TARGET MARKET
Kriteria dalam memilih target market :
- Responsif. Pasar yang dituju harus responsif terhadap produk yang dituju. Untuk mendapatkan respon positif, maka perlu diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif pasar diketahui bisa dengan bantuan riset pasar atau melakukan jajak pendapat dengan mengacu pada segmentasi pasar konsumen.
- Potensi Penjualan. Tidak hanya dihitung dari jumlah populasi, tetapi juga ditemukan oleh daya beli dan keinginan pasar untuk memilikinya. Keinginan ini harus diciptakan dengan mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut, kelayakkan produk dan kemampuannya meningkatkan kepuasan konsumen. Persiapan analisa dan pertimbangan yang matang akan menghasilkan target potensi yang baik.
- Jangkauan Media. Media untuk promosi memiliki pengauh besar terhadap pencapaiannya hasil optimal dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan optimal, sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami media tersebut.
- Sensitivitas Terhadap Pasar. Untuk mempertahankan sebuah target maka perlu selalu memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten.
POSITIONING
- Merupakan penempatan suatu figur atau nama yang melekat kuat dalam benak pikiran seseorang.
- Suatu hal yang dilakukan untuk mempengaruhi otak konsumen, menempatkan produk dalam khalayaknya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk tersebut.
- Atau dengan kata lain, membuat citra produk yang dapat ditawarkan pada konsumen, sehingga memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti di benak konsumen.
SYARAT MEMBANGUN POSITIONING :
- Kajian Konsumen. Positioning harus dipersepsikan positif oleh konsumen menjadi "reason to believe" yang memicu pembelian. Hal ini terjadi bila positioning dapat mendeskripsikan value yang dimiliki.
- Perusahaan Produsen. Kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan. Jangan memberi janji melampaui kemampuan yang dapat dilakukan.
- Kompetitor. Positioning yang bersifat unik sehingga dapat membedakan diri dengan pesaing.
- Perubahan. Positioning harus selalu berkelanjutan dan relevan dengan berbagai perubahan bisnis, perilaku, budaya, dll.
DASAR PENENTUAN :
- Reliability ( tahan uji )
- Assurance ( jaminan )
- Tangibles ( bukti yang nyata )
- Empathy ( perasaan )
- Responsiveness ( pertanggung jawaban )
DASAR PENENTUAN POSITIONING AGAR BISA DITERIMA MASYARAKAT :
- Melalui Karakteristik Produk. Contoh : Teh botol diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola ( minuman dingin ). Sariwangi positioningnya beda, penyajiannya sebagai teh celup instan yang ada penyaringnya.
- Melalui Penggutamaan Harga. Pengiklan memilih harga murah sebagai hal yang ditonjolkan. Contoh : Iklan sabun Daia mengusung harga murah dalam peluncuran produk perdana dibanding kompetitornya Rinso.
- Melalui Pengutamaan Penggunaan Produk. Pengiklanan harus memilih kegunaan khusus dari produknya untuk memposisikan diri. Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus. Beberapa obat batuk, flu, demam, dan sakit kepala sebenarnya mengandung komposisi yang relatif sama. Contoh : Paramex untuk sakit kepala, Neozep untuk flu, Feminax untuk datang bulan.
- Melalui Kelas Pemakain produk. Memposisikan produk pada suatu kelas tertentu. Peoduk sabun Lux menggunakan icon bintang film wanita untuk menyatakan produk mereka untuk wanita elegan.
- Melalui Kelas Produk. Produk yang terjepit perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkan pada kelas produk yang bersangkutan. Produk 7up terjadi diantara produk minuman colapepsi dan cocacola, sehingga ia menggunakan slogan "7up is an uncola drink, but with a better taste" untuk memposisiskan produknya.
- Melalui Simbol Kultur ata Budaya. Simbol yang diidentifikasikan memliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh positioning pesaing. Contohnya Tolak Angin yaitu dari alam untuk alam.
- Melalui Kompetitor. Proses untuk menjadikan produk nomor satu dibandingkan dengan pesaingnya yang nomor dua, secara budaya, tipe yang satu ini kurang etis di Indonesia. Tidak seperti halnya di Amerika, persaingan dalam membandingkan produk lebih terlihat jelas.
No comments:
Post a Comment