Friday, October 28, 2011

Friday, 28th October 2011

MENENTUKAN KRITERIA IKLAN BAGUS DAN IKLAN JELEK

Dalam menilai sebuah iklan, masing - masing individu pasti memiliki pendapat yang berbeda - beda sesuai dengan apa yang mereka tangkap. Masing - masing individu memiliki perbedaan persepsi dilihat dari sudut pandangnya masing - masing.

Djokolelono seorang creative director Grey Advertising merumuskan prinsip penilaian iklan bagus. Di mana sebuah iklan yang bagus harus memiliki unsur SUPER "A".

  1. Simple. Iklan yang bagus adalah iklan yang sederhana, dimengerti dalam satu kali lihat. Biasanya cocok untuk peluncuran produk baru dimana tidak banyak elemen dan komunikatif. Komunikatif mempunyai kekuatan untuk mengajak konsumennya berkomunikasi.
  2. Unexpected. Iklan yang bagus adalah iklan yang tidak terduga atau unik. Dapat menempatkan diri di benak pikiran masyarakat. Biasanya iklan akan lebih dihargai dan akan menjadi top of mind, paling tidak dalam segmennya.
  3. Persuasive. Iklan yang bagus adalah iklan yang meyakinkan. Meyakinkan sama dengan daya bujuk. Membujuk orang untuk melakukan sesuai keinginan dalam iklan tersebut. Iklan yang persuasif dapat mendekatkan diri dengan brand kita dan tertarik untuk mencobanya. Tidak hanya mampu membawa audience menyukai iklannya tetapi juga sangat mengingkat brand kita.
  4. Entertaining. Iklan yang bagus adalah iklan yang menghibur. Menghibur disini tidak harus selalu lucu, yang penting memiliki arti yang lebih luas yaitu memainkan emosi audience. Ketika emosi audience sudah terbawa, maka mereka dengan mudah bersimpati terhadap brand yang di iklankan.
  5. Relevant. Iklan harus selalu berhubungan. Iklan yang disajikan dengan sangat hebat dan terkadang melantur dari hal umum, tetapi harus saling berhubungan dengan brand produk tersebut. Apapun cara penyampaian iklan kita terhadap audience, harus tetap di ingat, segala cara tersebut hanya untuk satu tujuan yaitu brand produk tersebut.
  6. Acceptable. Iklan yang baik adalah iklan yang dapat diterima. Dterima secara pribadi. Banyak iklan yang mengundang reaksi masyarakat karena dianggap melampaui nilai - nilai ketimuran. Karena keanekaragaman budaya maka iklan di Indonesia ide kreatifnya masih dibatasi oleh norma - norma masyarakat.

No comments:

Post a Comment